Sabtu, 11 April 2015

Kembali Pada Awal Pertemuan Kita

Kembali ke awal pertemuan kita
Kau menyapa dan ku menyapa
Tanpa ada rasa diantara kita berdua
Tanpa ada hasrat untuk bersama

Kembali ke awal pembicaraan kita
Bicara tentang apa saja
Bicara mengenai siapa saja
Tanpa harus ada cerita lebih tentang kita

Kembali ke rasa awal kita
Saling tertawa ketika canda berada
Saling menghina tanpa kesal yang dirasa
Saling menerka hal lucu apa yang dipunya

Aku senang bisa melihatmu tertawa
Tertawa seperti biasanya
Tertawa lepas nan bebas
Tanpa menunjukan bebanmu kepada yg lainnya

Mungkin tawa mu penuh kepalsuan
Namun,
Dengan tawa bernama palsu itu pun
Kita masih bisa bicara,
Kita masih bisa menghina,
Kita masih bisa tertawa
Dan tentu saja kita masih bisa saling bersama

Senin, 23 Maret 2015

Hujan, Embun dan Mentari

Rintik hujan jatuh menyentuh atap
Di balik tirai embun siap menilai
Manakah yang lebih baik
Tetap tinggal, harus pergi atau menepati janji?

Seperti hujan
Tetap jatuh meski tahu sakitnya
Atau seperti kabut embun
Tetap datang meskipun tahu waktu akan menghapusnya
Atau bahkan seperti mentari
Yang berjanji akan pulang ketika malam

Mungkin tak selamanya
Pertanyaan harus dijawab
dan
Jawaban harus dimaknai
Yang pasti
Sebuah janji harus ditepati

Rabu, 04 Februari 2015

Bimbang Tak Tersampaikan

Menunggu memang menyakitkan
Menyakitkan bila tak tahu kapan datang
Apalagi dengan bumbu rasa yang terpendam

Rasa yang terpendam,
Membuat hati tak kunjung senang
Merasakan hal yang tak pasti,
Menjadi bimbang tak ada tujuan
Haruskah ku diam?
Atau harus aku sampaikan?

Tak terasa hati ini sudah lama menyimpan
Menyimpan banyak rasa dan kenangan
Tak tahu kapan akan datang,
Atau kapan akan menghilang

Tibalah waktu penentuan
Ketika janji menjadi pasti
Ketika kepastian menjadi cerita hati
Tapi apakah ini akan menyenangkan hati?
Atau akan menyayat hati?

Tak tahu harus seperti apa
Menjadi sepi
Atau pergi tak terkendali